Tahukah anda mengenai
cedera rotator cuff ? Cedera rotator cuff adalah kondisi cedera pada sebagian
atau seluruh ligament pada rotasi sendi bahu. Bagian bahu memiliki 3 jenis
tulang (tulang belikat, klavikula, dan humerus) dan 3 sendi (sendi lengan,
sendi articular, dan sternoklavikularis). Bahu memiliki gerakan jangkauan
terbesar dibandingkan sendi, tetapi lebih rentan terhadap cedera. Otot deltoid
besar memberikan kekuatan yang paling besar untuk menggerakkan bahu. Dibawah
deltoid ada 4 otot rotasi sendi yang menarik kembali gerakan bahu. Ligamen
merupakan bagian yang mengikat otot dengan tulang. Rotator cuff diciptakan oleh
otot dan ligament menyokong bagian lengan atas pada sendi bahu.
Cedera rotator cuff
umum terjadi, tetapi terjadi lebih sering pada orang yang berusia diatas 40
tahun atau yang menggunakan fungsi lengan terlalu banyak dangan berulang. Jika
anda menderita cedera rotator cuff, gejala yang muncul terutama nyeri bahu,
terutama ketika tangan berada dalam posisi lebih tinggi dari kepala anda.
Lengan dan bahu juga dapat lebih lemah daripada biasanya. Gejala lain termasuk
nyeri saat menyisir rambut dan berbaring. Anda mungkin merasa sakit ketika
mendorong benda dengan tangan, tetapi ketika anda menarik tangan anda kembali,
rasa sakit menjadi tidak terasa.
Penyebab rusaknya
rotator cuff adalah cedera yang mungkin anda alami. Tendon menghubungkan tulang
ke bahu. Kerusakan biasanya terjadi dalam kegiatan atau pekerjaan yang
melibatkan pergerakan tangan ke atas dan ke bawah seperti bisbol, renang,
mengecat rumah, dan pertukangan.
Faktor - faktor tertentu yang meningkatkan
risiko anda mengalami cedera rotator cuff yaitu :
- Usia. Semakin tua usia anda, semakin
tinggi risiko yang anda miliki, terutama bagi yang berusia diatas 40 tahun.
- Beberapa kegiatan olahraga. Biasanya terjadi pada atlet yang
sering menggerakkan tangan mereka untuk bermain seperti bisbol, panahan, dan
tenis.
- Bekerja di bidang konstruksi. Seperti tukang kayu, tukang pipa,
tukang cat rumah, yang pekerjaannya memerlukan pergerakan lengan beberapa kali,
terutama posisi lengan yang diatas kepala, yang dilakukan pada waktu yang cukup
lama akan menyebabkan penyakit ini.
- Riwayat penyakit keluarga. Penyakit ini terkait dengan faktor
genetic.
Kerusakan rotator cuff
biasanya dapat diobati dengan metode non bedah. Dokter mungkin meresepkan obat
- obat seperti obat anti peradangan non steroid untuk mengurangi pembengkakan
dan mengurangi rasa sakit. Latihan yang dikombinasikan dengan terapi fisik
dapat membantu mengurangi rasa sakit dan membuat pergerakan rotasi lengan
kembali sehat.
Berikut ini merupakan
perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda mengatasi
cedera rotator cuff, yaitu :
- Gunakan
obat dan lakukan olahraga seperti yang disarankan oleh dokter.
- Untuk
bagian lengan lainnya, kadang - kadang yang perlu anda lakukan adalah rileks.
- Cobalah
untuk bekerja menggunakan tangan yang tidak mengalami cedera.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: